INFLASI DI INDONESIA - tugas kelompok
INFLASI DI INDONESIA
Tahun 2010 telah terlewati dan member catatan
tentang inflasi yang ditergetkan yaitu 6,96%. Angka tersebut telah melampaui
target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Namun inflasi
tersebut dikatakan cukup terkendali sejalan dengan menguatnya nilai tukar
rupiah.
Inflasi dalam ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus berkaitan
dengan mekanisme pasar yang berkaitan dengan beberapa faktor, yaitu: meningkatnya
konsumsi masyarakat, kelebihan likuiditas di pasar yang memicu konsumsi, bahkan
spekulasi, sampai ketidak lancaran pendistribusian barang-barang sampai wilayah
yang dituju.
Inflasi merupakan hal yang penting untuk dpantau
karena keberadaanya sangat erat hubungannya dengan daya beli masyarakat.
Inflasi di dunia modern sangat memberatkan masyarakat, dikarenakan dapat
mengakibatkan melemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi.
Keberadaan inflasi, kenaikan harga barang, ketidak jelasan ongkos serta pendapatan yang
di terima oleh masyarakat senantiasa menjadi permasalahan yang memberatkan
pihak masyarakat menengah kebawah.
A. PENDAHULUAN
Inflasi, suatu kata yang tidak
asing lagi bagi para agen ekonomi, tidak saja bagi pemerintah dan pelaku bisnis
menengah-besar, tetapi juga bagi lapisan terbawah penggerak sektor riil,
termasuk sektor rumah tangga keluarga. Kata ini selalu pula menjadi obyek studi
para peneliti ekonomi, dan referensi kebijakan oleh pemerintah untuk berbagai
alternatif keputusan ekonomi dan politik. Tidak hanya itu, inflasi selalu pula
menjadi “kata kunci” keputusan investor untuk berinvestasi di negara tujuan
investasi. Inflasi yang terkendali (baca: rendah dan stabil) selalu memberikan
insentif ekonomi bagi para agen ekonomi, menambah insentif politik bagi pejabat
pemerintah, dan memperbaiki catatan positif kinerja perekonomian nasional.
Sebaliknya, inflasi yang tak
terkendali dipastikan dapat mereduksi potensi profit para pengusaha, mengorupsi
daya beli konsumen, menimbulkan inefisiensi aktivitas produksi, dan
memperlambat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Singkatnya, gejolak inflasi
bisa memunculkan piuh pada sisi produksi, konsumsi, fiskal pemerintah dan
memperburuk kinerja makro-ekonomi suatu Negara.
B. ISI
Inflasi mempunyai pengertian
sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang yang bersifat secara terus menerus.
Inflasi juga dapat terjadi apabila arus uang dan baranag mengalami gangguan
atau ketidak lancaran pendistribusian barang sampai daerah yang dituju. Dari
pengertian tersebut inflasi dapat diartikan suatu gejala dimana banayak terjadi
kenaikan harga secara di sengaja maupun alami terjadi secara sendirinya,
dikarenakan faktor terganggunya arus uang dan pendistribusian barang. Tidak
hanya disuatu wilayah, inflasi dapat terjadi dinegara lain bhakan diseluruh
dunia.
Inflasi dapat digolongkan berdasarkan parah tidaknya inflasi, yaitu:
Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
Inflasi Sedang
Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)
Inflasi di suatu Negara atau
dibeberapa daerah dapat terjadi oleh beberapa faktor yaitu:
Jumlah uang yang beredar, dan
defisit anggaran belanja pemerintah.
Penyebab inflasi dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan
agregat yang melebihi kenaikan penawaran agregat
2. Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran
agregat yang melebihi permintaan agregat
3. Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh kombinasi
antara kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan
penawaran agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4. Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu
inflasi yang pada suatu waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena
harga-harga resmi semakin tidak relevan dalam kenyataan.
Keberadaan inflasi di suatu
Negara atau di suatu wilayah dapat dikendalikan atau dapat dicegah oleh
pemerintah.dengan beberapa kebijakn yang telah dirancang hingga sedemikian rupa
dan dapat diterapkan dalam masyarakat, hingga beberapa dari kebijakan-kebijakan
itu dapat membantu permasalahn yang dihadpi oleh masyarakat.
Beberapa cara yang dapat mencegah terjadinya inflasi
yaitu:
·
Kebijakan Moneter
·
Kebijaksanaan Fiskal
·
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan Output.
·
Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing.
·
Kebijakan Lain seperti: Peningkatan
Produksi.
Kebijakan Upah.
Pengawasan Harga.
·
Perbaikan
Prilaku Masyarakat
Jika inflasi telah terjadi dan masyarakat telah merasakan
dampak yang telah diberikan oleh inflasi tersebut ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasinya. Dengan beberapa cara yang akan disebutkan
diharapakan dampak yang telah dialami oleh masyarakat kini akan mulai berangsur
ringan, dan dapat terselesaikan.
Adapun cara mengatasi inflasi
tersebut adalah:
1. Peningkatan tingkat suku bunga
2. Penjualan surat berharga
3. Peningkatan cadangan Kas
4. Pengetatan pemberian kredit
C. KESIMPULAN
Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang
yang bersifat secara terus menerus. Inflasi juga dapat terjadi apabila arus
uang dan baranag mengalami gangguan atau ketidak lancaran pendistribusian
barang sampai daerah yang dituju. Dan faktor-faktor yang dapat memicu
terjadinya inflasi adalah Jumlah uang beredar, defisit anggaran belanja
pemerintah, demand Side Inflation,
Supply Side Inflation, Demand Supply Inflation, Supressed Inflation atau
Inflasi yang ditutup-tutupi. Cara-cara untuk mengatasi inflasi adalah Peningkatan
tingkat suku bunga, Penjualan surat berharga, Peningkatan cadangan Kas,
Pengetatan pemberian kredit.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda